Minggu, 13 April 2014

Tentang Danau Paniyaii


I.    SEJARAH
Setelah ada Misi Katolik rombongan Pater Tillemans, melakukan kunjungan dengan seorang Antropolog Fisik DR.Bijlmer ke daerah Suku Ekagi/Mee kembali ke Kokenau dan melaporkan perjalanan kepada Pimpinan Gereja di Langgur (Ambon) dan Pemerintah Hinda Belanda bahwa dipedalaman Paniai ada manusia. Laporan itu diketahui Assisten Residen Fakfak dan Bestuur Assisten di Kaimana dan meminta Pilot Letnan Dua Laut Ir. F. Jan Wissel untuk menelusuri daerah Pegunungan. Pada awal bulan Februari 1937 Pilot Wissel terbang dari Utara (Serui = Geelvink) ke arah Selatan (Babo) menggunakan pesawat Sikorsky  milik perusahaan Nederlands Nieuw Guinea Petroleum Maatschapij (NNGPM) dan menemukan tiga buah danau dan perkampungan disekitar danau itu. Sejak saat itu Danau Paniai, Danau Tage dan Danau Tigi dikenal Wisselmerren (bahasa Belanda artinya danau-danau Wisel).
Saat Pilot F.J.Wisel dengan pesawatnya sedang dilaksanakan sebuah Pesta Yuwo (Pesta babi dalam tradisi Suku Mee/Ekagi) yang dihadiri oleh ribuan orang dari Kampung-kampung dalam wilayah adat suku mee/ekagi, di Kampung Enagotadi sebuah kampung dipinggiran Danau Wisel. Oleh karena peristiwa itu maka Danau-danau ini serta manusianya dikenal oleh dunia luar Selanjutnya Danau-danau ini di beri nama Wiselmeeren, untuk menunjukan bahwa tempat ini pertama kali di lihat oleh Pilot F.J Wisel. Dan kini orang juga mengenal dengan nama Danau Paniyai.

II.    KONDISI UMUM
Danau Paniai adalah Danau yang mempunyai luas, menurut study Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua adalah 1.513.000,M² dan merupakan danau yang terbesar di Provinsi Papua Luas danau paniai kurang lebih 15.000 ha, secara geografis Danau Paniai, berada pada, 3°55΄0’’LS  dan 136°15’0’’BT, Danau berada pada ketinggian,1740 Meter diatas permukaan laut. Di sekeliling danau ini terdapat beberapa distrik yaitu; Distrik Paniai Timur, Paniai Barat, Kebo dan beberapa Kampung dari Distrik Yatamo,
Tahun 1935 para Misionaris pernah mengukur kedalaman Danau ini. Waktu itu,  kedalaman Danau Paniai sekitar 300 meter. tetapi pada tahun 2002, menurut hasil study pemanfaatan danau paniai diperoleh hasil, kedalaman Danau Paniai adalah sekitar 75 meter. Antara tahun 2002 sampai 2006 terjadi pendangkalan sekitar 15 meter, sehingga kini kedalaman Danau Paniai adalah 55 Meter.
Sungai-sungai besar diantaranya adalah; sungai Weya, sungai Eka, sungai Aga, sungai Koto, Sungai Waneuwo, Sungai Muye, Sungai Enaro, Sungai Madi dan beberapa kali kecil yang bermuara langsung ke danau ini. Juga, Danau paniai hanya memiliki satu tempat pembuangan di sungai Yawei/Uta, dihilir sungai inilah  yang rencananya akan dibangun PLTA Yawei/Urumuka, dan  muaranya didaerah Mimika,
Kawasan sekitar Danau mempunyai ciri Topografi yang sama karena masih dalam satu wilayah. Berada pada ketinggian 1000 – 3000m di atas permukaan laut, hampir seluruh wilayah sekitar  danau di dominasi oleh bukit dan gunung dengan kemiringan 2 % - 40 %.
Topografi kawasan sekitar Danau Paniai dengan kemiringan 26%-40% berada di wilayah bagian barat dan utara kecuali bagian timur Danau Paniai yang mempunyai kemiringan 2 % hingga 8 %.

Analisis Jenis Tanah
Ada 3 jenis tanah yang terdapat di kawasan sekitar Danau, untuk lebih jalasnya dapat di lihat pada tabel berikut :

NO    Jenis Tanah    Letak dan Bentuk Wilayah
1    Histosol    Daerah Rawa/endapan, Datar (0-3%)
2    Inceptisol    Daerah lereng, Datar agak berombak (3-5%)
3    Ultisol    Daerah pegunungan, berbukit (15-30%)
Sumber : Studi Peruntukan Lahan, 2001

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 wilayah sekitar Danau Paniai, ditetapkan sebagai Cagar Alam Enarotali (II/B/3). Danau ini dianggap lebih ekstrim. Tidak hanya karena ombak yang besar di siang hari tetapi juga terjadi banyak keanehan di bukit  terjal berbatu pinggiran danau. Pulau Maiyageya yang terletak di tengah danau itu dianggap pulau keramat.
Danau ini memiliki aneka jenis ikan. Ada ikan nila (oreochromis niloticus), ikan mujair (oreochromis mossambicus), ikan mas/ikan karper (cyprinus carpio), ikan sembilan hitam, dan ikan belut (synbranchus). Ada juga ikan pelangi (rainbow/melanotaenia ayamaruensis)  yang sering dicari oleh para nelayan dan pehobi ikan hias karena bernilai ekonomi tinggi.
Dalam Danau Paniai juga terdapat udang endemik Papua yang kini sudah mulai langka, yaitu udang selingkuh (cherax albertisii), Binei,kodok danau, dalam bahasa local, daa/dogee, yukuga (sejenis berudu/ikan,toba (berudu), udang, udang kecil dalam bahasa local petokebo, Udang sedang, dalam bahasa local  Ubauwo, Udang besar dalam bahasa local disebut, Kogiya,,Mugido, Udang lebih besar, bahasa local, Dede, Pitimago;
Danau Paniai sedang mengalami pendangkalan setinggi 15 meter dari dasar danau. Penyebabnya karena semakin meningginya endapan sedimentasi dari sejumlah kali yang bermuara ke Danau Paniai dan juga adanya pembangunan jalan dipinggiran jalan, yang pembuangan material tidak dapat dikendalikan, Sejauh ini pendangkalan ini cukup signifikan dalam 10 tahun terakhir.

III.    NILAI, FUNGSI DAN MANFAAT
Dalam kehidupan sehari-hari Danau Paniai, mempunyai nilai baik nilai religius, nilai ekonomis dan nilai sosiologis bagi masyarakat. Danau Paniai, mempunyai nilai religious, karena sangat terkait dengan mitos beberapa marga yang hidup disekeliling danau, nilai ekonomis, karena danau selama ini juga dijadikan tempat mencari pendapatan dengan perahu jika mengantar penumpang ke kampung lainnya serta jika mencari udang atau ikan, maka akan memberikan pendapatan bagi masyarakat, nilai sosiologi, karena di danau akan terjadi intereaksi social antara para penangkap ikan dari berbagai kampong dipinggiran danau.
Danau ini mempunyai arti strategis bagi pembangunan daerah, karena Danau Paniai, dan dua danau lainnya yaitu Tage dan Tigi akan menjadi, danau sumber air bagi pembangunan PLTA Yawei/Urumuka yang akan menghasilkan listrik dengan kekuatan, 300 MW.
Danau Paniai berfumgsi sebagai area penampungan air dari berbagai sungai, daerah penangkapan ikan, sumber air bagi penduduk di sekitar untuk mandi dan mencuci, danau juga berfungsi sebagai tempat wisata dan area transportasi danau.                              
Danau ini juga bermanfaat untuk Kegiatan Perikanan sebagian besar atau hamper secara keseluruhan masih bersifat ekstraktif (Kegiatan yang bersifat mengambil tanpa ada upaya pengembalian untuk keberlanjutan kegiatan berikutnya).
Kegiatan penangkapan ikan yang di lakukan oleh masyarakat adalah dengan menggunakan alat bantu yaitu Koma (sejenis perahu tradisional setempat). Kegiatan penangkapan biasa di lakukan di daerah pinggiran dan jarang kegiatan penangkapan sampai ke daerah tengah Danau.
Danau ini juga bermanfaat untuk kegiatan transportasi air Kegiatan ini menghubungkan kota/desa yang berada di sekitar/pesisir danau. Kegiatan transportasi yang di lakukan penduduk sekitar danau cenderung untuk kegiatan pemasaran produk pertanian dan kehutanan yang akan di jual serta pemenuhan kebutuhan yang tidak di dapat di daerahnya.
Danau Paniai dengan keindahannya mempunyai manfaat sebagai tempat wisata, baik masyarakat local, domestic juga mancanegara.
Danau Paniai bermanfaat juga sebagai tempat penampungan air dari Sungai-sungai yang bermuara di Danau Paniai, dan danau juga berfungis sebagai tempat pembuangan air yang masuk dari sungai-sungai yang bermuara ke danau paniai.

1 komentar: