Minggu, 25 Mei 2014

Tangan Tak Kelihatan di Timika



TANGAN TAK KELIHATAN DAN PEMBIARAN PEMBUNUHAN DI TIMIKA
Oleh
JOHN NR GOBAI
KETUA DEWAN ADAT PANIYAI

Pengantar
Dalam satu percakapan dengan seorang ibu yang lama tinggal di Timika, menurut saya ada konflik di timika atau memang sengaja dibiarkan karna kepentingan di PTFI, Pilkada,dll, ibu ini mengatakan yang terjadi Timika bukan konflik, apa yang saya sampaikan sama yang selalu disampaikan oleh pihak keamanan dan para pejabat disini.....yang kesannya mereka berupaya keras tetapi dibalik itu....mereka tidak seperti itu,...data orang yang mati trus meningkat. Cara membunuhpun sadis sekali.... mungkin karna saya kebetulan di timika dan melihat, merasakan dan menjadi korban jadi.....Saat ini kami sudah merasa tidak aman lagi disini tidak seperti dulu situasinya...Hal ini terungkap karena keprihatinan akibat adanya pembunuhan antar sesama orang Papua di Timika. yang perlu dicatat dengan tinta emas dan diingat baik-baik adalah bahwa suku apapun di Tanah Papua kita adalah orang Papua....kita saudara harus bersatu bukan malah sebaliknya.

Pembiaran Pembunuhan
Pada tahun 2012 markas TPN/OPM di Paniai, diserang oleh BRIMOB,  katanya karena mereka mengambil 2 pucuk senjata dalam penyerangan itu ada korban jiwa, saat KNPB demo sering polisi dan Brimob hadapai dengan kekerasan , bubarkan secara paksa, sampai kadang ada korban jiwa. lalu kenapa Timika dibiarkan masyarakat saling membunuh tanpa ada upaya membubarkan paksa seperti pernah dilakukan di Eduda atau dalam demo KNPB.. Ingat bukan dengan demo dan ada markas langsung Papua Merdeka. Orang Papua tau ini masih perjuangan.
Sebagai seorang dari pegunungan papua yang sedikit paham kebiasaan perang orang Moni, Dani,dll, saya mau pesan satu hal kepada saudara-saudaraku, Suku Moni, kami punya kebiasaan perang selalu berusaha agar korban perang seimbang, itu mari kita tinggalkan, kepada orang moni, saya turut berduka, saya juga sedih, saya minta maaf, saya tau kamu sakit hati, saya tau kamu marah, tetapi  saya mau katakan kata-kata orang tua dikampung, biasa ada kata-kata, orang tua dikampung, begini;  Di atas ko punya harta itu ko akan mati bodoh-bodoh, dalam bahasa mee, Akiya makiwado akime miyoboka,, jadi tolong pikir baik-baik,kepada saudara-saudaraku suku dani, saya mau pesan, mari tinggalkan sikab arogan, hari ini yang pimpin Papua, kami punya saudara berdua jadi jangan bikin beliau berdua LUKMEN punya nama jelek, saat ini pak gub sedang bekerja sungguh-sungguh, jangan membuat LUKMEN, seperti analogi ini, seorang yang mau pergi untuk jaga kebun baru di kampung sebelah karna buahnya bagus-bagus, sampai di  puncak bukit ada orang lihat dan beritahu, pagar rumahnya terbakar, dan bapak ini  kembali ke kampung melihat pagar honainya terbakar, terpaksa di pulang untuk melihat kebakaran itu, karna lama dia lupa dengan kebun baru yang banyak buah itu, Hari ini LUKMEN tukang kebun itu jangan saudara-saudara jadi seperti orang dikampung yang bakar pagar, supaya orang kritik LUKMEN, biarkan mereka jalan terus kalian harus hentikan perang dan jaga pagar perdamaian, jangan kamu bakar.  Biarkan LUKMEN jalan untuk mengurus kebun yang bisa menghasilkan buah yang berguna bagi banyak orang.

Tangan Tak Kelihatan dan Pembiaran Pembunuhan
Sangat lain dalam kasus Timika, adanya pembiaran yang lama terhadap warga Negara NKRI saling membunuh, ada apa sebenarnya, orang tega saling membunuh,  ingat mengambil nyawa haknya TUHAN, dosa bagi orang yang menyuruh melakukan karena itu haknya TUHAN, Dosa juga bagi mereka yang membiarkan orang saling membunuh, padahal tugas mendamaikan dan menertibkan adalah Amanah dari TUHAN kepada TNI/POLRI. tidak ada adat yang mengajarkan orang saliing PERANG dan MEMBUNUH. 
Ada dua cerita,1. Ketika perang di ilaga Simon Alom dan Elvis Tabuni, kedua-duanya pejabat dimasukan kedalam sel, lalu aman, dalam peperangan itu kedua belah ihak ada korban,ungkin karena mereka otak yang kelihatan jadi mudah dipegang dan akhirnya aman. 2. .dulu jaman belanda, ada perang di paniai antar kampung, HPB kumpulkan masy dan meminta damai lalu ada pihak yang tidak mau, yang tidak itu depan masyarakat di potong, dan beliau katakan siapa lagi yang mau perang trus saya akan potong seperti dia, sejak itu aman tidak ada perang
Dua cerita ini menggambarkan kepada kita adanya peranan pemerintah dan polisi dalam menciptakan perdamaian dan KAMTIBMAS,, sehingga dalam kasus Timika, perlu segera ada tindakan tegas dengan melakukan penangkapan terhadap pelaku, orang yang menyuruh melakukan, penyuplai barang,

Penutup
Dalam kekerasan yang telah mengarah kepada pembunuhan, di  timika, perlu dilakukan; mungkin akan aman, adalah Gubernur Papua meminta kepada Kapolda dan Pangdam Papua untk menangkap Kepala Perang pihak keamanan jangan melakukan pembiaran.karena Penegakan hukum positif saat ini Wajib dilakukan., Gubernur membentuk Tim Perdamaian Masyarakat Pegununag Papua, selesaikan konflik, tugaskan pemda mimika cari Tokoh Agama, Adat yang bisa didengar lalu laksanakan perdamaian, semua pihak tandatangan pernyataan tidak lagi akan lakukan pembunuhan dan tidak akan selesaikan secara adat, selanjutnya jika ada masalah akan diserahkan kepada hukum positif. untuk jika pertama telah mengamankan pemimpin perangnya, ada otak lain, maka otak yang ditangkap ini yang akan membuka jaringan itu,lalu pelakunya di hukum penjara, kemudian dilakukan, pembubaran paksa terhadap pengikiutnya,
Akhirnya kepada  Pemda Mimika dan Gubernur Papua agar secara berkelanjutan ; membuat orangg papua berpengetahuan, lewat pendidikan dan pelatihan tergantung sasarannya. dan tingkatkan kesejahterahan mereka, pengetahuan tentang hukum positif perlu juga diberikan, karena sebenarnya masyarakat ini taat hukum tetapi mereka belum diberitahukan.
Kepada PTFI, mesti diprogramkan dana untuk kabupaten Puncak Jaya, Puncak, Intan Jaya, Paniai dan Deiyai agar orang dari daerah ini yang sedang nganggur di Timika dapat pulang untuk membangun kampungnya, mereka datang ke Timika juga karena adanya dana 1%
Akhirnya kepada TNI/POLRI di Papua, sa mau katakan begini, masa membubarkan demo KNPB yang mengekspresikan pikirannya dan markas TPN/OPM yang adalah rumah tinggal bisa dibubarkan, tetapi  membubarkan orang yang membunuh ko susah Ada Apa ya?,. Jangan katakan silahkan bertanya pada rumput yang bergoyang, tetapi jawablah dengan tindakan nyata, jangan bilang masalah kompleks, rumit,dll

Tidak ada komentar:

Posting Komentar