Minggu, 13 April 2014

Gerakan Tanam Pohon di Meepago


Penanaman pohon di pinggiran danau paniai, tage dan tigi adalah sangat penting karena telah terjadi pembabatan pohon secara liar oleh masyarakat, oleh kar4ena itu saya sangat mendukung kegiatan penanaman pohon di pinggiran danau paniai, tage dan tigi serta daerah wilayah adat meepago lainnya, hal itu disampaikan Bupati Paniai, Hengki Kayame,SH,MH dalam sambutannya, saat membuka acara seminar pengelolaan eceng gondok dan penanaman pohon di danau paniai, danau tage, danau tigi dan wilayah adat meepago, di Enagotadi, Paniai, ( 8/5)
Lebih lnajut bupati Hengki mengatakan,Saat ini wilayah meeuwodide ini mulai terlihat tandus, banyak pohon-pohon yang ditebang tanpa ditanam kembali, masih kurangnya kesadaran dari masyarakat dan stakeholder lain untuk menanam pohon dipekarangannya, membuat wilayah ini telah menjadi wilayah yang tandus, yang rawan terjadi banjir karena tidak adanya penyanggah di pinggiran danau, di hulu-hulu sungai, perbukitan dihilir-hilir sungai, akibat dari kondisi ini, sangat terbukti adalah beberapa kali terjadi luapan air danau paniai dalam beberapa tahun belakangan.
Pada  Danau Paniai, Danau Tage dan Danau Tigi tersebut, pada sebagiannya telah dipenuhi Eceng Gondok, terjadi proses pendangkalan sebagai akibat, pembuangan sampah yang tidak dapat dikendalikan dengan baik di seperti muara Sungai Enago,
Terkait dengan adanya eceng gondok langkah yang kami lakukan adalah seperti yang kami lakukan hari ini yaitu mengarahkan masyarakat agar dapat  membuat eceng gondok menjadi bahan dasar pupuk kompos.
    Kedepan kami meminta kepada pemerintah pusat agar 3 danau ini dapat dijadikan danau prioritas, karena danau-danau ini telah dikategorikan sebagai danau purba, oleh UNESCO dalam Konferensi Danau di Jaipur, India tahun 2007.
    Dalam kesempatan ini saya sebagai Bupati Paniai atas nama Bupati Intan Jaya, Deiyai, Dogiyai, menyampaikan terima kasih atas bantuan PT.Freeport Indonesia yang telah bekerjasama dengan Dewan Adat Paniai, dalam melaksanakan kegiatan penanaman pohon dan seminar pengelolaan eceng gondok di danau paniai,  kami  juga meminta kepada PT.Freeport Indonesia agar dapat membantu ribuan pohon untuk penanaman pohon di Paniai, Deiyai, Dogiyai dan Intan Jaya dan pembangunan danau-danau buatan untuk menampung air jika terjadi banjir atau luapan air, dan juga pengelolaan 3 danau, menuju  Daerah Tujuan Wisata (DTW).
Dalam kesempatan ini saya  bupati paniai, atas nama  deiyai,  bupati dogiyai, intan jaya,meminta agar PTFI dan Pemerintah Pusat dan Pemprov Papua, dapat memberikan alokasi dana royalty lebih besar kepada kami karena kami juga adalah kabupaten penghasil tambang, demikian tegas, Bupati Paniai, Hengki Kayame, SH,MH.
Acara diisi dengan penyampaian materi pengelolaan eceng gondok dengan pembicara, John Pigome, S.Sos dari Dinas Pertanian Paniai, Roberth Sarwom dari Departemen Lingkungan Hidup PTFI, Yulius Gobai, Kepala Dinas Kehutanan Paniai, serta Benny Makewa Pigai, Staf Pengajar pada ISSP Paniai. Seminar juga dikuti oleh perwakilan pemda intan jaya, dogiyai dan kabupaten deiyai serta masyarakat adat daerah tersebut.
Penanaman pohon dilakukan secara simbolis dilakukan di bukit toputo, dan di ikuti oleh puluihan masyarakat dan peserta seminar. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar